Jajanan Asli Khas dari tegal

1.Kerupuk Antor


Kerupuk khas dari Tegal ini enak banget dinikmati sore-sore dimakan dibarengi teh hangat atau kopi ditemani beberapa sahabat dan handai taulan sembari bercengrama di depan rumah atau sembari menonton televisi. Kerupuk ini berasal dari Desa Bulakpacing, Kec Dukuhwaru. Rasanya pedas manis dan gurih. Wajib coba deh.

2. Tahu aci


Jajanan satu ini menjadi favorit dari turis lokal. Dengan rasanya yang khas perpaduan antara Tahu dan aci serta dimakan sama lombok. jajanan gorang yang dicampur sedikit bumbu  membuat Tahu aci sangat digemari apalagi sebagai tambahan menu nongkrong sore-sore. Sedap pokoknya gan.

3. Es Sagwan


Es yang terkenal manis karena gula aslinya. Bentuknya persis sama seperti Es Cendol. Es sagwan dikenal karena dibuat sama mbah Sagwan, alamatnya disebelah selatan Rumah sakit Kardinah, Tegal.

4. Teh Poci


Minuman yang disajikan panas dari panasnya teko yang terbuat dari  tanah liat ini sangat terkenal dimana-mana. Teh poci disajikan polos tanpa gula dan biasana ditambahkan dengan gula batu asli.  Sangat cocok disajikan pada sore atau malam hari saat cuaca sedang dingin ditemani pisang goreng maupun jajanan yang lainnya.

5.Olos


Makanan ini terbuat dari aci, didalamnya ada kol yang bercampur dengan irisan cabe hijau yang selanjutnya melalui proses penggorengan. Rasanya pedas nikmat. Enak disegala suasana.

6. Es Lontong Serut

Jawa Keren, Jawa istimewa


Es serut yang dicampur santen, kacang hijau kolang kaling dan pewarna makanan ini rasanya sangat segar dinikmati dikala siang dan panas terik. Selain namanya yang unik, Es ini sangat menggoda untuk dinikmati karena warnanya yang berwarna merah dan menarik

Goa Gong,Pacitan

jawa keren

Berlokasi di Pacitan Jawa Timur yang dikenal sebagai asal dari mantan Presiden Indonesia yakni Susilo Bambang Yudoyono.Goa Gong namanya,berada di Dusun Pule Desa Bromo, Kecamatan Punung berjarak sekitar 36km dari pusat Kota Pacitan.

Menjadi salah satu goa yang diperhitungkan menjadi tempat yang wajib  dikunjungi di kawasan Jawa timur.Banyak juga wisatawan diluar Jawa Timur hadir untuk menyaksikan kemegahan seni dari Alam ini. Bagaimana tidak Goa yang telah dinobatkan menjadi goa terindah se-Asia Tenggara ini dengan eloknya memamerkan keindahan stalagtite dan Stalagmite yang suah berusia ribuan Tahun mampu memanjakan mata para wisatawan yang melihatnya. Goa yang diberi nama yang serupa dengan nama alat pukul aransemen jawa ini, menurut cerita masyarakat setempat dikarenakan dari dalam goa seringkali terdengar suara bunyi Gong yang menggema.Ternyata suara gong itu dihasilkan oleh tetesan air dari atas yang mengenai dasar goa sehingga menimbulan suara-suara yang indah dan sangat menakjubkan.
jawa keren

Pacitan merupakan satu dari Kota- kota di Indonesia yang banyak sekali menghasilkan keindahan alam berupa stalagmite dan stalagtite di dalam goa yang sudah berusia ribuan tahun.Dikarenakan Pacitan merupakan gugusan gunung kapur yang sangat gersang, dan kontur tanahnya yang tinggi maka Pacitan menghasilkan banyak goa selain goa gong.

Membutukan waktu kurang lebih 2 jam untuk menyaksikan seluruh keindahan dari Goa Gong yang memiliki kedalaman sekitar 256 meter.Dengan tiket sebesar 5rb rupiah anda akan diajak menyusuri anak tangga panjang untuk menyaksikan kemegahan dari Goa yang dihiasi oleh stalagtite dan Stalagmite dan lampu-lampu penerangan berwarna-warni yang sengaja dipasang agar semakin menambah keindahan goa.

Namun anda harus berhati-hati karena goa yang berumur ribuan tahun ini permukaannya sangat licin karena tetesan air dari atas dan tingkat kelembaban didalam goa. Diluar Goa anda akan disambut dengan para pelancong penjual cinderamata yang seringkali dijumpai di tempat objek wisata.

Mitos sejarah pulau jawa ternyata ada hubungannya dengan kesaktian Ki Semar Badranaya.

Rajah Kalacakra, Jawa  keren

Setelah Aji Saka melempar Raja pemakan manusia keujung pantai selatan, Aji Saka lalu membuat aksara hanacaraka lalu diapun menjadi Raja dan memilih untuk terus melalukan pengembaraannya.

Kisah Aji Saka baca disini :

awal aksara hanacaraka

Aji Saka  didalam pengembaraannya menyadari adanya ketidak stabilan yang terjadi ditanah jawa. Sering sekali terjadi bencana alam dan selalu saja ada manusia yang meninggal. Usut punya usut hal ini dikarenakan oleh kehadiran Semar, Petruk, Gareng dan Bagong yang lebih dikenal sebagai sebutan panakawan, yang disebutkan pada jaman dahulu adalah berupa mahluk halus yang sakti luar biasa. Karena kesaktian dan keberadaan panakawan maka pulau jawa pada jaman dahulu tidak dapat ditinggali oleh manusia.  Keberadaan mereka mengganggu kestabilan pulau jawa karena mereka mendiami ujung timur sampai ujung barat pulau jawa.  Kemudian Aji saka menumbali tanah jawa agar dapat mulai dihuni oleh umat manusia. Aji Saka kemudian memberi Rajah dan doa di suatu tempat dipulau jawa.

Dan ternyata rajah juga mempunyai masa akhirnya, seiring berkembangnya pulau jawa dan semakin ramainya penduduk dimuka bumi. Rajah milik Aji Saka kemudian habis. Lalu mulailah lagi terjadi bencana dan kematian dimana-mana, kepanikan pun terjadi dimana-mana karena darah mulai tertumpah dimana-mana. Kemudian datanglah Waliyulloh bernama Syekh Subakir. Menyadari adanya kejadian yang mulai tidak masuk akal Syekh Subakir kemudian membuat Rajah pengganti Rajah milik Aji Saka untuk membuat kestabilan di pulau ini.Dan Rajah itu diberi nama Rajah Kolocokro yang diletakkan gunung Tidar.Dan akhirnya kedamaian pun berlanjut di pulau kita tercinta ini.

Jauh setelah itu datanglah Waliyulloh penerus berikutnya dan banyak lagi mereka mulai berdatangan kepulau jawa. Dan salah satunya adalah sunan Kalijogo. Dan sejarah mengatakan serta membuktikan bahwa Sunan Kalijaga merubah persepsi ketakutan  rakyat tentang Semar, Peruk,Gareng dan Bagong serta Togog. Sunan Kalijaga mengubah persepsi Semar dan kawan-kawan sebagai mahluk halus menjadi sosok tokoh pewayangan yang bernama Panakawan yang akhirnya berubah lafal menjadi Punakawan. Merubah sosok yang sangat ditakuti menjadi tokoh yang disegani oleh rakyat dipulau jawa. Hal ini dilakukan sehingga segala sisi dan sifat negatif akan berubah berangsur-angsur menjadi positif sesuai dengan pola pikir dan kebiasaan yang kita jalani sebagai budaya turun temurun.


Filosofi angka yang luar biasa didalam bahasa jawa


Ternyata ada makna dibalik penyebutan angka dalam bahasa jawa

Misteri ini hanya sampai angka 60.

Angka 11 disebut sewelas bukan sepuluh siji, angka 12 disebut rolas bukan disebutkan dengan sepuluh loro, angka 13 disebut telulas bukan sepuloh telu. Begitu seterusnya sampai angka 19 yang disebut songolas bukan sepuluh songo. Mengapa angka 11 - 19 disebutkan dengan welasan pukan puluhan.
Karena pada umur 11 sampai 19 adalah masa akil balig dalam masa tumbuh, Waktu dimana kita mengenal lawan jenis dan berinteraksi dengan lingkungan sosial .Masa- masa dimana diperlukan perhatian khusus dari orang tua untuk dapat menuntun pola pikir yang masi labil dalam menghadapi kehidupan sosial. Kenapa welasan bukan puluhan, karena pada usia 11 sampai 19 dibutUhkan rasa welas asih atau belas kasih itu sebabnya bahasa jawa disebutkan secara welasan. Keren ya?

Angka 21 dua puluh satu bukan disebut rongpuluh siji tetapi selikur, Angka 22 bukan disebut rongpuluh loro tetapi rolikur, Angka 23 bukan disebut rongpuluh telu tetapi telulikur begitu seterusnya sampai angka 29 yang bukan disebut rongpuluh songo tetapi songolikur. Disini selalu disebutkan Likur yang artinya Lingguh Kursi. Kenapa demikian, karena pada umur 21 keatas sudah seharusnya kita duduk dikursi. Artinya pada umur 21 kita sudah menemukan pekerjaan "menemukan tempat duduk" mendapatkan apa yang kita dambakan dalam bekerja. Tempat duduk adalah tempat kita menemukan kenyamanan dalam hidup, kenyamanan dalam bekerja setelah menuntut ilmu.
Dan penyebutan angka 25 bukan rongpuluh limo, tetapi Selawe yang artinya Seneng-senengnya lanang lan wedok. Suka-sukanya laki dan perempuan, maknanya disini bahwa diharapkan pada umur 25 seorang laki-laki itu sudah mulai bisa berumah tangga.

Angka 30 tetap normal telungpuluh , angka 31 disebut telungpuluh siji dan seterusnya hingga angka 50

Angka 50 limapuluh disebut Seket.

Baca juga :7 Faktor penentu penunjang pertunjukan wayang


Seket adalah kepanjangan dari Seneng Kethonan atau mulai terbiasa memakai penutup kepala, peci dan sejenisnya. Bahwa diusia ini lebih sering ditandai dengan rambut yang memutih dengan umur yang semakin tua maka harus lebih rajin pergi beribadah mendekatkan diri kepada yang Kuasa. Setelah bekerja keras sepanjang waktu pada umur ini bisa lebih menikmati hidup dan lebih rajin mencari kekayaan batin dan akhirat daripada harus mencari kekayaan duniawi.

Angka 60 disebut Sewidak.
Sewidak artinya Uwis Wayahe Tindak, sudah waktunya pergi. Dan bila sudah menginjak usia ini bersiap-siap dengan segala sesuatu untuk menemui sang pencipta. Banyak-banyak beramal, dan berzakat serta mempersiapkan lahir dan batin serta amalan yang bersih untuk menemui sang Khalik.

7 Elemen ini adalah faktor penting dari pertunjukan wayang.

Wayang kulit,Jawa keren

Blencong adalah minyak lampu yang menggunakan minyak kelapa . Karena minyak kelapa lebih awet dan berih juga berbau harum.Blencong digunakan untuk penerangan dan berfungsi untuk menerangi layar.Blencong merupakan cahaya yang sejati yang menerangi seluruh pertunjukan wayang kulit.Cahaya sejati yang menyinari dalang dan kelir. Letaknya didepan layar snarnya ibarat teja lan cahaya. Dalam kaidah jawa blencong sama seperti sinar yang memberikan kehidupan, blenong merupakan alat yang paling tua dari kesemuanya. Sama seperti chaya yang menerangi dunia ini. Tanpa Blencong, pertandingan wayang tidak dapat terlaksana.

 Dalang adalah kunci dari keseluruhan pertunjukan wayang. Dalang adalah sebutan untuk orang yang menjalankan dan memberikan alur cerita dalam pewayangan. Seorang dalang harus memahami keseluruhan bagian dari pertunjukan wayang. Karakter wayang, Alunan tembang dan alur cerita bahkan pola gerakan tokoh wayang. Meskipun demikian idak ada spesifikasi khusus untuk bisa menjadi seorang dalang. Siapa saja bisa membawakan cerita pewayangan. Karena ibarat kehidupan kita adalah dalang dari kehidupan kita masing-masing. Kita harus mengerti pola kehidupan bertetangga. Bisa mengatur anak dan anggota rumah tangga yang lain agar tercipta kehidupan yang selaras.

Wayang adalah sebuah media yang pada umumnya terbuat dari kulit sapi atau kambing, Kulit tidak mudah rusak karena sering kali wayang beradu satu sama lain. Wayang digunakan sebagai media pertunjukan berwujud 2 dimensidan harus ditonton dari arah yang berlawanan fungsinya untuk mendapakan siluet penampakan dari bayangan wayang. Wayang disimbolkan sebagai penampil jiwa, Jiwangga ( jiwa ing angga) artinya jiwa yang bertingkap di raga sedangkan layar merupakan penampil dari guru atau sukma yang sejati.

Gamelan adalah salah satu alat pengiring pementasan.

Baca juga

Ilmu kanuragan asli indonesia yang menciptakan para jawara dan hanya 7 yang tersisa


Niyaga adalah orang yang memainkan gamelan dalam pementasan pertunjukan wayang Beber adalah layar yang digunakan sebagai penangkap bayangan wayang berupa layar putih yang merupakan gambaran dari bumi yang suci. Layar sebagai gambaran bumi menjadi gambaran dari panggung pementasan wayang Waranggana adalah sebutan untuk tim vokalis tembang yang menjadi pengiring pementasan pertunjukan wayang.

 Adhang-adhang tetese embun
 Sopo nandur bakale ngunduh 

Panyumping adalah Asisten dalang, ia bertugas membantu keperluan dalang dalam pertunjukan wayang Kelir adalah gedebok atau batang pisang sebagai tempat menancapkan wayang. Kelir diwakilkan dengan gambaran wujud kita sebagai jasad kita , merupakan tempat bersemayam jiwa dan raga. Manakala jiwa kita sudah meninggalkan raga. Maka raga kita akan bau busuk dan tidak bisa digunakan lagi. Tubuh merupakan tempat jiwa yang hanya sementara sama seperti layaknya Kelir. Lakon adalah jalannya alur ceita atau judul

Kotak/Pethi adalah tempat menyimpan wayang. Tempat menyimpan wayang yang belum dikeluarkan ataupun wayang yang sudah mati.Sama seperti liang kubur. Tempat dimana nantinya jasad dari tubuh kita akan beristirahat. Sabetan adalah pola gerakan wayang yang dijalankan sang dalang