Gusti iku cedhak tanpa senggolan adoh tanpa wangenan

Pepatah jawa
Gusti iku cedhak tanpa senggolan adoh tanpa wangenan
Tuhan itu sejatinya dekat didalam hati tetapi sangat jauh dimana akal kita pun tidak bisa menjangkaunya.



Pada suatu tulisan didapati bahwa orang jawa baru menempati pulau jawa pada abad 3M yang ditandai dengan hadirnya kerajaan Taruma pada abad ke 4. Kerajaan ini terletak di barat pulau jawa pada 4 - 7 M yang merupakan kerajaan tertua yang meninggalkan prasasti atau catatan sejarah bagi kelangsungan hidup manusia.

Suatu situasi kehidupan yang sangat heterogen sebelum datangnya ajaran hindu dan budha ke tanah jawa. Penduduk jawa pada masa itu adalah orang-orang yang menganut ajaran animisme dan dinamisme hingga saat para pedagang dari gujarat arab dan india mulai berdatangan.Masyarakat lebih menerima ajaran hindu-budha yang bisa lebih membaur kedalam kehidupan sosial mereka.

Kewu dan kudu adalah tempat berkumpulnya dan tempat bercampurnya sosio kultur masyarakat jawa yang terletak dilereng gunung merapi dan menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Medhang Bumi Mataram.
Tempat beberapa dinasti seperti Prabu Sanjaya dan Syailendra yang akhirnya pindah ke Brantas pada abad ke 10 saat Mpu Sendok memerintah., yang diperkirakan akibat adanya erupsi gunung vulkanik Merapi yang meletus.

Setiap sejarah dan perjalanan jawa selalu mengisahkan sebuah cerita yang luar biasa tentang perjuangan dan kedigdayaan para Prabu dan senopatinya dalam memperjuangkan tanah Nusantara.  Kita yakin dimana Tuhan selalu andil dan campur tangan didalam hidup kita hari lepas hari. Dimana kita merasakan Tuhan dekat dengan semua kebaikannya dan selalu jauh dikala kita menderita. Itulah pengetahuan akal yang membatasi kita dengan sang pencipta.

No comments:

Post a Comment