Semar

Tokoh wayang jawa
Semar
Aslinya adalah panakawan bukan punakawan. Panakawan berasal dari bahasa arab tapi bukan arab asli tapi sudah bercampur arab-jawa. Asalnya dari bahasa Arab "fana" + "a wan". fana artinya tan rumangsa ana, cara jawanya dipanggil "a wan itu " artinya teman seperjuangan.

Asal dari kata panakawan adalah "tan rumangsa ananning diri wang sarwa pinunjul, kajaba mung mingaka kanca sing kudu leladi marang para kadang nunggal golongan utawa nunggal bangsa".

Nama aslinya adalah "ismar" yang akhirnya dalam pengucapan jawa berubah menjadi Semar. Pengucapan bahas jawa "is" pasti berubah menjadi "se". sebagai contoh iskak jadi sekak, Istambul jadi setambul, Ismangun jadi Semangun

Ki Lurah Semar Badranaya, merupakan perlambang dari KARSO. Karso atau keinginan yang kuat untuk menciptakan sesuatu. Ki Lurah Semar memiliki tiga orang anak, yaitu Gareng , Petruk dan Bagong. Semar sebenarnya adalah perwujudan dari Dewa. Yang juga terkadang menjadi Batara Menikmaya atau Batara Guru yang merupakan raja dari paradewa. Menjadi teman seperjuangan terkadang Semar malahan memilih untuk tidak menunjukkan wujud aslinya. Semar malah memilih untuk menjadi pelayan.

Fisiknya memiliki mata yang sipit menandakan sifatnya yang teliti dalam menangani masalah. Jari telunjuknya seolah menuding . Ia disegani baik oleh kawan maupun lawan.

No comments:

Post a Comment