Adigang , Adigung , Adiguna , Adiwicara

Ini dimaksudkan agar orang tidak menyombongkan diri atas apa yang dimilikinya karena semua itu hanyalah titipan yang kuasa. 

Karena kesombongan membuat kita lupa bahwa semua adalah titipan dari Yang kuasa. Kita sebagai umatnya haruslah berucap syukur dan tidak memegahkan diri, karena biasanya orang yang sombong akan beranggapan bahwa dirinya adalah yang paling baik.

Adigang diartikan seperti menjangan atau rusa. Kijang adalah binatang yang elok dengan keangkuhan dan kekuatan tanduknya dia berjalan dengan jumawa sembari membusungkan dada, tetapi bahkan dengan tanduknya yang elok itu menajangan disebut sebagai binatang yang bergengsi untuk diburu. Tandungnya yang cantik dijadikan hiasan dirumah-rumah. Dan terkadang kijang juga mati karena bertarung dengan tanduknya atau bahkan tanduknya itu bisa tersangkut pada tumbuhan yang menjalar.Maksudnya disini agar kita tidak juamawa atau angkuh seperti kijang atau adigang karena keelokan itu sendirilah yang bisa mendatangkan bencana kepada kita.

Adigung diartikan sebagai gajah, suatu binatang bertubuh besar dan kuat. Seekor gajah yang mengamuk kabarnya bisa menghancurkan sebuah perkampungan. Dengan kulitnya yang tebal dan gadingnya yang mampu mengangkat kayu gajah adalah salah satu binatang terkuat dimuka bumi ini. Gadingnya yang indah dan kuat itu seringkali diburu hanya untuk diambil gadingnya dan sang gajah akan dibiarkan mati begitu saja tanpa gading.  Tapi apalah daya jika bahkan binatang terkuat itu bisa mati karena semut, binatang yang ukurannya sangat kecil. Disini dilambangkan bahwa jangan semata mata karena kita kuat dan memiliki nama besar membuat kita semena-mena. Karena sesungguhnya segala sesuatu memiliki kelemahannya sendiri.

Adiguna diartikan seperti seekor ular yang sangat berbisa. bahkan bisanya mampu melumpuhkan dalam hitungan detik. Ular digambarkan sebagai binatang yang sangat lihat berkeliat dan memiliki racun mematikan itu bisa mati hanya dengan sabetan ranting kecil dari seorang anak penggempala kerbau. Maka janganlah kita jadi sepeti ular, karena satu omongan kecil aja kadang bisa membuat kita jatuh dari kekuasaan.

Adiwicara diartikan seperti burung yang pandai bicara dan pandai bersiul. Dia sangat bebas terbang kemana saja dengan siulannya yang merdu tapi siulan itu justru memberitau dimana keberadaannya. Dan para mangsa siap untuk menyergapnya sewaktu-waktu dia tidak waspada. Karena sepandai-pandainya kita bicara pasti ada saja orang yang akan membenci kita dan dengan mudah menemukan dimana kelemahan kita.

No comments:

Post a Comment